Jumat, 25 Oktober 2013

Basque. Bangsa Pra Sejarah yang Menjaga Kearifan Lingkungan



Cuma sedikit tulisan yang mengulas Bangsa Basque. Padahal bangsa ini memiliki banyak keunikan yang membuat kita kagum.
Mungkin agan gak tau Bangsa ini, tapi kalo sering nonton Liga Spanyol pasti kenal dengan Xabi Alonso kan? Yup, Xabi berasal dari Klub Athletico Bilbao, klub bolanya Baque. Ane sendiri baru tahu bangsa ini dari kakak ane yang nikah dengan orang sono. Sebelum masuk ke inti masalah, kita liat dulu seperti apa sejarahnya yok.

Xabi Alonso dari Athletico Bilbao

Wilayah Basque
Sejarah Unik Basque
Bangsa Pra Sejarah
Sebagian peneliti percaya bahwa Bangsa Basque adalah bagian dari rantai evolusi manusia Pra Sejarah yang hilang. Hal ini didasari dari bahasa asli mereka yang sangat berbeda dengan bahasa-bahasa di Eropa. Selain itu, ditempat ini juga banyak ditemukan menhir dan dolmen dari masa prasejarah.
Menurut penelitian, leluhur mereka berasal dari manusia pra sejarah yang selamat dari zaman es. Karena saat itu wilayah mereka merupakan tempat paling hangat di seluruh Eropa.
Sayangnya, Bahasa asli Basque dinyatakan nyaris punah, (atau bahkan sudah punah?), yang berkembang sekarang adalah yang sudah berakulturasi dengan budaya Spanyol dan Eropa.
Bangsa Basque Pra Sejarah

Batu-batu dari era megalitikum

Ratusan tahun hidup dalam dominasi Negara lain.
Sekitar Abad ke 5 Masehi Bangsa Basque hidup dalam jajahan Bangsa Visigoth (Jerman Asli). Setelah raja Visigoth, Roderick, ditaklukkan Kaum Muslim Afrika Utara, Basque hidup dalam otoritas Bani Qasi, Bangsa Jerman Muslim yang menguasai Lembah Sungai Ebro.
Basque kemudian masuk ke dalam wilayah muslim Andalusia. Hingga akhirnya masa penaklukan Reconquista oleh Castilla. Basque masuk ke dalam Wilayah Spanyol hingga saat ini. Pada saat terjadi perang sipil di Spanyol yang dipimpin Jendral Franco, warga Basque yang tewas mencapai ribuan orang dan kurang terkespos ke media.
 
Searah jarum jam: Perang Guadalette (peralihan Visigoth ke Afrika Utara), Muza del Elebro (pemimpin Banu Qasi)
Reconquista (peralihan dari Andalusia ke Spanyol-Castilla), Revolusi Sipil Jendral Franco
Meski hidup dalam otoritas Spanyol, namun sebenarnya Basque memiliki raja dan perangkat negara sendiri. Penduduk Basque juga sering dikait-kaitkan dengan Gerakan Separatis ETA di Spanyol yang diisukan berkolaborasi dengan Al Qaeda (meski berbeda keyakinan).

Gerilyawan ETA, menggunakan topi khas Basque

Kearifan menjaga lingkungan
Kunci dari menjaga lingkungan adalah: Menjadikan alam sebagai sahabat, Tidak konsumtif, dan menghindari gengsi.

Sebagaimana masyarakat dunia lain, Bangsa Basque juga beraktivitas. Namun mereka tidak malu meski bekerja sebagai penyapu jalanan, kasir toko, atau petani. (Meskipun harus diakui, pemerintah juga menyediakan subsidi yang layak bagi mereka).
 
Masyarakat Basque
Bersahabat dengan alam
Wilayah mereka terdiri dari hutan, pegunungan, lembah, dan danau-danau. Namun mereka tidak mau membuka hutan dan alam menjadi tempat-tempat industri maupun pariwisata. Hasilnya, udara di sana tetap bersih, bahkan jam 8 pagi masih gelap dan dingin.
Jam 8 pagi gan! Bisa bikin males bangun neh

Hewan dijadikan sebagai indikator keadaan lingkungan. Di sungai mereka masih banyak bebek dan angsa yang berkeliaran, hal ini berarti air mereka belum tercemar. Meskipun begitu, tidak satu pun warga yang berkenan menangkap bebek, ikan, atau angsa liar. (di Indonesia uda jadi pecel gan :D)
Sungai

Begitupun di langit, burung merpati liar masih terbang bebas disana, bahkan sampai over polulasi. Pemerintah Spanyol sebenarnya mencanangkan gerakan membunuh Merpati, apalagi hewan ini dianggap “tikus terbang” tapi emang dasar masyarakat di sana enggan membunuh binatang, jadi meski dianggap hama tetap dibiarkan saja. Gimana gan, tertarik bisnis kuliner merpati disana?

Di hutan pun, hewan liar masih terjaga populasinya. Selama mereka nggak diganggu habitatnya, mereka nggak akan mengganggu manusia. Bagai mana jika jumlah mereka over populasi seperti merpati? Gak mungkin, karena rantai makanan masih terjaga. Jadi populasi hewan liar masih terkontrol.




Bahkan baru-baru ini ada Rusa yang tersesat sampai ke Kota (kayaknya gara-gara nyari anaknya), disana nggak ada satu pun penduduk yang mengganggu rusa tersebut, akhirnya mereka menelepon Polisi dan mengantarkan rusa malang itu ke Hutan.
Selain itu, masyarakat disana juga menjadikan rekreasi alam sebagai tradisi mereka. Mereka mendirikan tenda yang bisa dibongkar pasang dan membawa lagi sampah mereka. Tradisi ini bisa memberi wawasan cinta lingkungan.
 
Tradisi Kemping
Pembangunan Rumah
Lalu bagaimana dengan perumahan? Mereka kan butuh rumah? Bangsa Basque lebih menyukai membangun apartemen. Dengan apartemen , berarti mereka menghemat ruang dan tidak perlu membuka lahan baru. Sedangkan untuk menangani limbah sampah, mereka mengatasinya dengan hanya membangun satu Mall di tengah kota, itupun sepi, karena mereka tidak konsumtif. Bangsa Basque lebih suka menanam sendiri makanan mereka dan mengonsumsinya kemudian.
Kebanyakan sampah mereka pilah antara organic dan non organic, tidak satupun sampah non organic yang dibuang di tempat umum atau alam.


Apartemen di sebelah kiri

Meskipun menjaga lingkungan, namun pembangunan tetap berjalan. mereka memiliki Ampiteater sebagai ruang publik untuk menggelar pertunjukan rakyat. Juga bangunan-bangunan dari zaman keemasan Islam







Jadi Bagaimana dengan di Indonesia? Bisakah bangsa modern ini lebih bijak mengatasi permasalahan lingkungan dari masyarakat keturunan bangsa pra sejarah ini?